LENTERAMERAH —Pemerintah menegaskan komitmennya membangun sumber daya manusia unggul melalui dua program prioritas yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto: Sekolah Rakyat dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kedua program ini dirancang saling menguatkan — pendidikan dan gizi — sebagai fondasi utama menuju **Generasi Emas 2045.
Kementerian Sosial (Kemensos) ditugasi memulai program Sekolah Rakyat di tingkat SMA, sebelum diperluas ke jenjang SD dan SMP.
Sementara, penyediaan kebutuhan pangan bagi siswa, terutama di sekolah berasrama, akan ditanggung oleh program Makan Bergizi Gratis.
Langkah ini menjadi salah satu manifestasi konkret Asta Cita poin pertama, yaitu membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Integrasi Dua Program: Pendidikan dan Gizi dalam Satu Kerangka Asta Cita
Sinergi antara Sekolah Rakyat dan MBG menjadi strategi pemerintah untuk memastikan setiap anak Indonesia memperoleh akses pendidikan berkualitas sekaligus asupan gizi yang memadai.
Program ini diyakini mampu mengatasi dua persoalan mendasar pembangunan SDM: kesenjangan pendidikan dan kekurangan gizi anak.
“Kami ingin anak-anak di Sekolah Rakyat tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga kuat dan sehat.
Gizi yang baik adalah pondasi pendidikan yang berkualitas,” kata Oktasari Sabil, pemilik SPPG di Sorong, dalam dialog di EZY TV.
Sementara dikutip web resmi Kemensos menargetkan Sekolah Rakyat menjadi wadah pendidikan yang membekali generasi muda dengan pengetahuan, keterampilan hidup, dan karakter kebangsaan.
Dukungan MBG memastikan siswa memiliki kondisi fisik dan mental optimal untuk belajar.
Kemensos dan BGN: Satu Komando, Satu Standar
Pelaksanaan dua program ini diatur secara terpadu antara Kemensos dan Badan Gizi Nasional (BGN).
Keduanya menetapkan standar keamanan pangan, pengawasan gizi, dan kebersihan dapur sekolah, agar pelaksanaan MBG berjalan sesuai protokol kesehatan dan kualitas gizi yang ditetapkan.
“Sejak awal, kami memastikan standar gizi terpenuhi dan pengawasan berjalan ketat. Sinergi ini penting agar anak-anak mendapatkan makanan yang benar, sehat, dan aman,” ujar Oktasari.
Koordinasi lintas lembaga ini menjadi contoh implementasi Asta Cita poin keempat, yaitu tata kelola pemerintahan yang bersih, efisien, dan akuntabel.
Efisiensi Anggaran, Fokus pada Dampak Nyata
Sinergi program Sekolah Rakyat dan MBG juga bertujuan menekan duplikasi anggaran lintas kementerian.
Dengan sistem perencanaan terpadu, pemerintah dapat mengefisiensikan belanja publik, mempercepat distribusi logistik, serta memastikan setiap rupiah anggaran memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Prinsip efisiensi dan ketepatan sasaran ini sejalan dengan Asta Cita poin ketujuh, yang menekankan transparansi dan tanggung jawab dalam penggunaan dana negara.
Dua Pilar Menuju Generasi Emas 2045
Pendidikan dan gizi menjadi dua pilar utama dalam pembangunan SDM unggul yang diusung Asta Cita.
Anak yang sehat akan lebih mudah belajar, sementara pendidikan berkualitas akan menumbuhkan kesadaran pentingnya kesehatan dan kemandirian.
Melalui sinergi Sekolah Rakyat dan Makan Bergizi Gratis, pemerintah berharap lahir generasi muda yang cerdas, kuat, berkarakter, dan siap memimpin Indonesia menuju 2045.
Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa Asta Cita bukan sekadar visi politik, melainkan strategi pembangunan nasional yang konkret dan terukur.***