LENTERAMERAH – Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof Mohammad Nuh, mendorong penguatan tata kelola dan sistem pengawasan dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat.
Menurutnya, pengelolaan yang baik menjadi faktor kunci agar program ini berjalan sesuai visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam memperkuat ketahanan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Dalam pendidikan, dua hal tidak boleh diabaikan, yaitu akses dan kualitas,” ujar Nuh saat ditemui di Jakarta, Kamis (10/10/2025).
Ia menegaskan bahwa anak-anak dari keluarga miskin, khususnya kelompok desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), harus mendapatkan pendidikan yang mudah diakses namun tetap bermutu.
Sekolah Rakyat Disiapkan Jadi Model Pendidikan Berasrama
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah yang menyasar keluarga kurang mampu dan dirancang untuk menjadi model pendidikan unggulan berbasis asrama.
Melalui sistem ini, peserta didik akan mendapatkan pembelajaran yang intensif, terarah, dan menyeluruh, baik dalam aspek akademik maupun pembentukan karakter.
Pemerintah juga membentuk Gugus Tugas Pengendalian Operasional untuk memastikan pelaksanaan Sekolah Rakyat berjalan sesuai standar dan tepat sasaran.
Gugus tugas ini akan mengawasi proses administrasi, kurikulum, hingga manajemen asrama agar program tidak hanya selesai di atas kertas, tetapi benar-benar memberi dampak bagi peserta didik.
Selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo
Prof Nuh menjelaskan, Sekolah Rakyat menjadi bagian penting dari Asta Cita Presiden Prabowo, yang menempatkan pembangunan manusia sebagai prioritas utama.
Program ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam menciptakan SDM unggul, berdaya saing global, dan berkarakter kuat.
Dalam peta jalan pembangunan nasional, pemerintah menargetkan pendirian 500 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat fondasi sosial dan ekonomi melalui pendidikan berkualitas yang berpihak pada masyarakat miskin.
“Sekolah Rakyat adalah strategi jangka panjang untuk mencetak generasi produktif sekaligus memperkuat karakter bangsa,” kata Nuh.
Pendidikan Bermutu untuk Putus Rantai Kemiskinan
Dengan sistem pengawasan yang kuat dan tata kelola yang transparan, program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi instrumen efektif untuk memutus rantai kemiskinan.
Melalui akses pendidikan yang merata dan bermutu, anak-anak dari keluarga tidak mampu dapat memiliki kesempatan lebih besar untuk memperbaiki taraf hidupnya.
“Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, tapi wadah untuk membentuk generasi tangguh yang siap membangun bangsa,” ujar Nuh.
Program ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya pada bidang pembangunan SDM yang kapabel, mandiri, dan berdaya saing tinggi.***