LENTERAMERAH – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai salah satu negara pelopor dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Agenda global yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan diadopsi oleh 193 negara sejak 2015 itu menjadi arah utama pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Prabowo.
Dengan visi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, pemerintah menempatkan SDGs sebagai fondasi kebijakan jangka panjang.
Sejumlah program unggulan nasional digulirkan untuk mempercepat pencapaian target SDGs, terutama dalam menghapus kemiskinan, mengatasi kelaparan, dan memperluas akses layanan kesehatan.
Makan Bergizi Gratis: Strategi Prabowo untuk Menjawab Tiga Tujuan SDGs Sekaligus
Salah satu inisiatif paling menonjol adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini tidak sekadar kebijakan sosial, melainkan strategi terintegrasi untuk menjawab tiga pilar utama SDGs:
- Tanpa Kemiskinan (SDG 1)
- Tanpa Kelaparan (SDG 2)
- Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDG 3)
Lewat MBG, pemerintah menargetkan 82 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan gizi anak-anak, sekaligus memperbaiki kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah.
Prabowo menekankan bahwa MBG bukan hanya program domestik, tetapi juga wujud kontribusi Indonesia terhadap agenda global untuk menghapus kelaparan dan kemiskinan ekstrem.
“Kita ingin membangun generasi yang sehat, kuat, dan cerdas. Anak-anak yang mendapat gizi cukup hari ini adalah pemimpin Indonesia masa depan,” ujar Prabowo dalam salah satu kesempatan di Jakarta.
Sekolah Rakyat dan Agenda Pembangunan Inklusif
Selain MBG, pemerintahan Prabowo juga memperkuat sektor pendidikan melalui program Sekolah Rakyat.
Inisiatif ini dirancang untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai semangat SDG 4 – Pendidikan Berkualitas.
Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan bekerja sama menyiapkan kurikulum terpadu yang menggabungkan pendidikan akademik, pembentukan karakter, dan pelatihan vokasi.
Di luar pendidikan, sejumlah program lain juga diarahkan untuk memperkuat pencapaian SDGs, di antaranya:
- Peningkatan peran perempuan dalam pembangunan nasional (SDG 5 – Kesetaraan Gender)
- Penyediaan air bersih dan sanitasi layak (SDG 6)
- Pengembangan energi bersih dan terjangkau (SDG 7)
Langkah-langkah tersebut mencerminkan pendekatan holistik yang menempatkan manusia dan lingkungan sebagai pusat kebijakan pembangunan.
Capaian Indonesia Terus Menguat di Panggung Global
Upaya pemerintah dalam mempercepat pencapaian SDGs mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan laporan global, peringkat Indonesia meningkat dari posisi 102 pada 2019 menjadi 75 pada 2023, sebelum sedikit menurun ke posisi 78 pada 2024.
Meski demikian, pemerintah optimistis capaian tersebut akan kembali naik pada tahun mendatang.
Berbagai program prioritas yang tengah berjalan diyakini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan kinerja SDGs terbaik di kawasan Asia Tenggara.
Visi Indonesia Emas 2045: SDGs Sebagai Kompas Pembangunan Nasional
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pelaksanaan SDGs selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.
Visi tersebut menempatkan pembangunan manusia, pemerataan kesejahteraan, dan keberlanjutan lingkungan sebagai tiga fondasi utama menuju Indonesia sebagai negara maju.
Dengan kebijakan yang terarah, pemerintah bertekad menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pelaku, tetapi juga pelopor global dalam pembangunan berkelanjutan.
 
								 
											



