Potensi Danau Tondano Bakal Jadi Sumber Ekonomi Baru di Minahasa

Prof Masengi dan Jak Tumewan sepakat Danau Tondano punya potensi ekonomi tinggi bagi masyarakat Minahasa.
Danau Tondano saat senja dengan inset Prof Alex Masengi dan Jak Tumewan bersalaman mendukung pemanfaatan potensi danau.
Jak Tumewan menunjukkan dukungan terhadap pengembangan potensi ekonomi dan lingkungan di sekitar Danau Tondano.

LENTERAMERAH – Danau Tondano, ikon alam terbesar di Minahasa, Sulawesi Utara, kini mendapat sorotan baru. Potensi alamnya yang melimpah disebut dapat dimanfaatkan untuk mendorong ekonomi lokal, terutama melalui pengolahan lumpur dan tanaman enceng gondok.

Prof Ir K.W Alex Masengi, MSc, PhD, akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), mengungkap bahwa lumpur Danau Tondano yang selama ini dianggap sebagai endapan tak berguna, justru bisa diolah menjadi bahan bangunan.

“Inovasi ini sedang dikembangkan oleh beberapa komunitas dan akademisi lokal, bahwa lumpur danau bisa dijadikan bahan membuat genteng atap bangunan dan rumah,”
ujar Prof Masengi di Jakarta, Minggu (20/7/2025).

Ia menambahkan bahwa ide ini tidak hanya menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat, tetapi juga membantu menjaga kebersihan danau dari sedimentasi.

“Kalau dikelola dengan serius, ini bisa jadi industri desa berbasis lingkungan. Danau bersih, ekonomi jalan,” ujarnya.

Masengi juga menjelaskan bahwa tanaman enceng gondok yang tumbuh liar di permukaan danau memiliki potensi serupa. Menurutnya, tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk membuat tali, pakan ternak, dan berbagai produk kerajinan tangan.

“Kita bisa menjaga danau tetap lestari, sekaligus membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi desa,” tegas Masengi.

Dalam kesempatan yang sama, Jak Tumewan, penggagas Perhimpunan Minahasa Raya, menyampaikan pandangannya mengenai peluang pengembangan Danau Tondano sebagai kawasan wisata unggulan.

“Kalau kawasan danau ini dikelola secara profesional dan diserahkan ke investor yang serius, bukan tidak mungkin Danau Tondano bisa jadi daya tarik wisata yang mendunia,” kata Jak.

Baik dari sisi pemanfaatan sumber daya maupun pengembangan wisata, Danau Tondano dipandang sebagai aset alam Minahasa yang menyimpan banyak kemungkinan. Masyarakat, akademisi, dan pelaku swasta diharapkan dapat bersinergi dalam membuka peluang tersebut. ***