LENTERAMERAH – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, kembali memicu ketegangan dengan mengancam akan menggulingkan pemerintahan Yaman dan membunuh pemimpin Ansarallah, Abdul-Malik al-Houthi.
Dalam unggahan di media sosial, saling ancam Israel Yaman terjadi saat Katz menyatakan bahwa waktu al-Houthi akan segera habis. Ia menyebut slogan “Death to Israel, curse upon the Jews” di bendera Houthi akan diganti dengan bendera Israel yang dikibarkan di Sana’a.
Ancaman ini muncul di tengah meningkatnya eskalasi antara kedua pihak, menyusul serangan drone pasukan Houthi terhadap wilayah Eilat, Israel.
Yaman Balas Dengan Ejekan Menohok
Balasan cepat datang dari Mohammad al-Farah, anggota Biro Politik Ansarallah. Ia menyebut Israel bermimpi terlalu tinggi ingin menduduki Sana’a, padahal bahkan tak mampu merebut kembali kapal Galaxy Leader yang disita Yaman.
“Bicara soal mengibarkan bendera di ibu kota kami? Hidupkan dulu pelabuhan Eilat kalian dan beranikan kapal-kapalmu kibarkan bendera Israel. Saat ini mereka sembunyi di balik bendera negara lain karena takut pada armada laut kami,” ujar al-Farah menantang.
Ancaman Simbolik dan Perang Propaganda
Ketegangan saling ancam Israel Yaman telah berkembang menjadi perang simbol: antara bendera, drone, hingga ancaman pembunuhan. Kata-kata Katz tentang “mengirim al-Houthi ke neraka bersama poros kejahatan” dan ambisi mengibarkan bendera Israel di Yaman menjadi narasi agresif yang dibalas tajam oleh retorika Yaman.
Perang kata-kata ini berlangsung di tengah medan geopolitik yang terus memanas, dan makin memperkuat posisi Yaman sebagai kekuatan regional yang aktif melawan blok Israel–Amerika. ***