LENTERAMERAH – Forum arktik Rusia kembali digelar di St Petersburg pada 9–10 Desember melalui penyelenggaraan Forum Internasional ke-15 “Arctic: Present and Future”. Agenda tahunan ini diselenggarakan oleh Association of Polar Explorers dan dinamai atas nama Arthur Chilingarov, penjelajah kutub legendaris serta anggota koresponden Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Forum ini menjadi salah satu platform utama Rusia dalam membahas masa depan kawasan Arktik, yang kini semakin strategis di tengah perubahan iklim, dinamika geopolitik global, serta meningkatnya perhatian terhadap jalur pelayaran dan sumber daya alam lintang tinggi.
Forum arktik Rusia tersebut dihadiri oleh delegasi dari wilayah Zona Arktik Federasi Rusia, anggota parlemen, perwakilan kementerian dan lembaga terkait, pelaku usaha, serta perwakilan masyarakat adat. Selain itu, ilmuwan, pakar, diplomat, dan mitra asing turut ambil bagian, menegaskan dimensi internasional forum ini.
Agenda utama forum berfokus pada pengembangan ekonomi dan infrastruktur Arktik yang efektif dan berkelanjutan. Isu riset ilmiah menjadi sorotan penting, seiring kebutuhan memahami perubahan lingkungan ekstrem di kawasan kutub. Perlindungan ekosistem Arktik dan pelestarian cara hidup tradisional masyarakat adat juga ditempatkan sebagai elemen kunci dalam diskusi.
Dalam sambutan tertulisnya kepada penyelenggara dan peserta, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan bahwa Rusia memandang Arktik sebagai kawasan yang harus dijaga dari eskalasi konflik.
“Sebagai negara Arktik terbesar, Rusia secara konsisten berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Arktik serta memastikan pembangunan kawasan tersebut secara menyeluruh,” ujar Lavrov.
Ia menekankan bahwa pendekatan Rusia di Arktik tidak hanya berorientasi pada ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga pada dimensi lingkungan dan sosial.
“Prioritas absolut kami mencakup pelestarian warisan alam dan budaya kawasan kutub, perlindungan adat istiadat dan tradisi masyarakat pribumi, serta pengembangan riset ilmiah yang komprehensif,” tegasnya.
Lavrov juga menyoroti peran forum arktik Rusia sebagai ruang pertukaran pandangan yang kredibel, khususnya di tengah meningkatnya fragmentasi politik global.
“Sebagai platform bereputasi tinggi untuk pertukaran pandangan mengenai berbagai isu Arktik, forum ini memberikan kontribusi nyata terhadap upaya bersama,” katanya.
Menurut Lavrov, salah satu nilai penting forum ini adalah keterlibatan mitra asing yang tetap aktif bekerja sama dengan Rusia di kawasan lintang tinggi.
“Partisipasi mitra asing yang secara mendalam terlibat dalam kerja sama dengan Rusia di Arktik memiliki arti khusus,” ujarnya.
Pernyataan tersebut memperlihatkan upaya Moskow mempertahankan Arktik sebagai ruang dialog dan kerja sama internasional, meskipun hubungan Rusia dengan negara-negara Barat berada dalam fase tegang. Melalui forum ini, Rusia menegaskan bahwa isu Arktik tidak dapat dipisahkan dari pendekatan jangka panjang yang berbasis sains, keberlanjutan, dan stabilitas kawasan.
Dengan mempertemukan pemerintah, komunitas ilmiah, dunia usaha, masyarakat adat, dan mitra internasional, forum arktik Rusia kembali menegaskan posisinya sebagai instrumen diplomasi kawasan kutub. Forum ini menjadi cerminan pendekatan Rusia dalam membangun Arktik sebagai wilayah yang stabil, terkelola, dan terbuka untuk kerja sama lintas negara.



