LENTERAMERAH – Nama Judith Love Cohen mungkin tak sepopuler proyek luar angkasa yang ia bantu sukseskan, tapi jejaknya tercetak jelas dalam sejarah sains dan kesetaraan gender. Ia adalah otak di balik sistem pemandu darurat yang menyelamatkan para astronot dalam misi Apollo 13. Dalam kariernya yang gemilang, ia juga terlibat dalam proyek satelit NASA, rudal Minuteman, hingga fasilitas ilmiah Teleskop Hubble.
Perjalanan Judith dimulai dari dunia balet. Ia sempat tampil bersama New York Metropolitan Opera Ballet Company sebelum banting setir ke dunia teknik. Di University of Southern California, ia menyelesaikan gelar sarjana dan master teknik tanpa pernah bertemu satu pun rekan perempuan di jurusannya. Dunia teknik saat itu sangat maskulin, dan Judith tahu betul artinya berjuang seorang diri.
Tak hanya fokus pada riset dan rancangan teknis, Judith juga menjadi pelopor kebijakan inklusif di tempat kerja. Ia memperjuangkan agar semua posisi pekerjaan memiliki deskripsi resmi dan akses terbuka untuk dilamar siapa pun di perusahaan. Perjuangan itu berbuah perubahan nyata dalam standar HR perusahaan teknologi dan dirgantara hingga kini.
Di balik segala prestasi itu, Judith juga seorang penulis dan penerbit buku anak-anak bertema perempuan di bidang STEM. Ia mendirikan perusahaan penerbitan kecil yang memproduksi literatur sains yang menyenangkan dan menginspirasi, terutama untuk gadis-gadis muda. ***