Hizbullah Ajak Arab Saudi Berdialog, Sebut Israel Musuh Sebenarnya

Hizbullah menawarkan dialog ke Saudi dengan syarat: Israel musuh bersama. Gagasan ini bisa jadi titik balik perlawanan regional terhadap pendudukan.
Hizbullah menawarkan dialog ke Saudi dengan syarat: Israel musuh bersama. Gagasan ini bisa jadi titik balik perlawanan regional terhadap pendudukan.

LENTERAMERAH – Sekjen Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, menyampaikan ajakan terbuka kepada Kerajaan Arab Saudi untuk membuka dialog strategis. 

Ajakan ini muncul di tengah ketegangan regional yang semakin meningkat, dengan menegaskan bahwa Israel musuh Hizbullah Saudi dan bukan gerakan perlawanan yang harus diwaspadai.

Dalam pernyataannya, Sheikh Qassem menegaskan tiga syarat utama: dialog harus membahas isu mendesak yang menyangkut kepentingan bersama, dialog harus berlandaskan prinsip bahwa Israel adalah musuh utama, dan seluruh sengketa masa lalu perlu disingkirkan demi konsolidasi kekuatan regional.

Ajakan dialog ini memicu respons beragam, termasuk dari kalangan pendukung perlawanan sendiri. Namun Hizbullah menegaskan bahwa pendekatan ini tidak mengubah prinsip dasar mereka. Justru, jika Saudi menyambut ajakan ini, itu akan menjadi pernyataan politik yang menegaskan bahwa Israel musuh Hizbullah Saudi, sekaligus mendorong front perlawanan makin solid.

Peluang pergeseran posisi Saudi terhadap Israel juga menjadi sorotan. Bila dialog tidak digubris, Hizbullah menyebut hal ini akan mengonfirmasi kedekatan Riyadh dengan agenda Israel dan AS, apalagi pascaserangan Israel ke Qatar—sesama anggota GCC.

 Di sisi lain, jika Saudi menerima, ini bisa membuka babak baru kesatuan regional menghadapi tekanan AS-Israel. ***