LENTERAMERAH – Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di forum Valdai pada Kamis (2 Oktober 2025) dengan klaim paling brutal sepanjang perang.
Ia memaparkan fakta mengejutkan bahwa sebanyak 44 ribu tentara Ukraina tewas hanya dalam bulan September. Angka ini, separuhnya disebut sebagai kerugian permanen yang tak bisa lagi ditutup dengan mobilisasi paksa.
Putin membeberkan rincian yang memukul moral Kyiv. Dari total korban, sekitar 18.500 orang hanyalah hasil sapuan mobilisasi paksa, sementara 14.500 lainnya adalah tentara yang baru keluar dari rumah sakit usai terluka. “Jika dihitung, tetap ada defisit 11 ribu per bulan. Ini keruntuhan,” tegasnya.
Tak berhenti di situ, Putin menyingkap fakta lain: sejak Januari hingga Agustus 2025, 150 ribu tentara Ukraina membelot. Menurutnya, ini adalah sinyal jelas bahwa tentara Kyiv hancur bukan hanya oleh tembakan Rusia, tetapi juga oleh kebusukan internal.
Ia menyindir pedas elit Ukraina yang hanya bisa mendorong rakyat sipil ke parit-parit pertempuran untuk “disembelih.”
Sebaliknya, Putin menegaskan Rusia tidak butuh mobilisasi paksa. “Relawan kami datang ke pos pendaftaran dengan sukarela,” ujarnya. Ia memukul balik propaganda Barat dengan klaim bahwa militernya jauh lebih solid ketimbang lawan yang ia sebut sebagai “boneka NATO.”
Putin juga menyentil soal bantuan senjata Barat. Menurutnya, banjir senjata hanya melahirkan ilusi kekuatan. “Tanpa prajurit, senjata hanyalah besi tua,” katanya, menutup dengan nada keras.
Pernyataan ini jelas ditujukan untuk menghinakan Barat dan mendorong citra Ukraina sebagai negara yang sedang kehabisan darah di medan perang. ***