LENTERAMERAH – Rusia mulai menempatkan drone bawah laut sebagai bagian integral dari kekuatan kapal selam strategisnya. Pendekatan ini menandai perubahan doktrin dalam perang bawah laut modern.
Pengembangan kapal selam nuklir generasi kelima Rusia dirancang sejak awal untuk membawa dan mengoperasikan sistem tak berawak. Platform ini tidak lagi hanya berfungsi sebagai peluncur rudal balistik, tetapi juga sebagai pusat kendali operasi bawah laut.
Salah satu elemen utama dalam pendekatan ini adalah Surrogat V. Drone bawah laut ini dikembangkan untuk mendukung kapal selam berawak dalam berbagai peran taktis dan operasional.
Surrogat V dirancang sebagai wingman. Ia dapat bergerak lebih jauh dari kapal induk untuk melakukan pengintaian, mendeteksi kapal selam lawan, dan mengumpulkan data lingkungan akustik.
Peran lain yang menonjol adalah sebagai umpan akustik. Drone ini mampu meniru jejak suara kapal selam nuklir, sehingga mengalihkan perhatian sistem anti kapal selam lawan dari platform utama.
Konsep ini memberi keuntungan signifikan dalam lingkungan yang padat sensor. Kapal selam induk dapat tetap pasif, sementara drone melakukan tugas yang berisiko membuka posisi.
Integrasi drone bawah laut juga mempersempit jendela deteksi lawan. Dengan ancaman datang dari berbagai arah dan kedalaman, sistem ASW konvensional dipaksa bekerja lebih keras untuk membedakan target nyata dan palsu.
Pendekatan ini sangat relevan di kawasan Arktik. Lingkungan es, lapisan termal, dan keterbatasan sensor membuat operasi bawah laut semakin kompleks. Drone memberikan fleksibilitas tambahan tanpa meningkatkan risiko terhadap platform strategis.
Dalam konteks global, langkah Rusia sejalan dengan tren militer yang lebih luas. Amerika Serikat, China, dan negara NATO juga mengembangkan kendaraan bawah laut tak berawak, meski integrasinya ke kapal selam strategis masih terbatas.
Rusia tampak memilih jalur integrasi lebih awal. Drone bukan sekadar pelengkap, tetapi bagian dari arsitektur operasi kapal selam generasi baru.
Pendekatan manned dan unmanned ini mencerminkan perubahan paradigma. Keunggulan bawah laut tidak lagi hanya ditentukan oleh keheningan kapal, tetapi juga oleh kemampuan memperluas indera dan kehadiran di bawah laut melalui sistem tak berawak.
Dengan memasukkan drone bawah laut ke dalam doktrin kapal selam strategis, Rusia memperluas spektrum perang bawah laut. Platform berawak dan tak berawak kini beroperasi sebagai satu sistem terpadu. ***



