Pangeran MBS Sebut Israel Coba Seret AS Ikut Serangan ke Iran

Pangeran MBS dan Presiden Iran Pezeshkian mendiskusikan dampak serangan Israel ke Iran. MBS tmenyebut Israel mencoba menyeret AS dalam konflik ini.
Mohammed bin Salman dan Masoud Pezeshkian bahas serangan Israel ke Iran.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berbicara dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian terkait serangan Israel ke Iran yang memicu eskalasi konflik regional.

LENTERAMERAH – Serangan Iran Israel kini memicu gelombang kecaman internasional. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding Israel sebagai pihak yang ingin menyeret Amerika Serikat ke dalam perang terbuka di kawasan Timur Tengah.

Dalam percakapan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Sabtu (15/6), MBS menyatakan bahwa Israel tengah berusaha memperdalam konflik demi kepentingan geopolitiknya sendiri.

“Hari ini, seluruh dunia Islam mendukung Anda secara bulat,” kata MBS, seraya menegaskan keyakinan bahwa Iran akan tetap bersikap bijak.

Presiden Pezeshkian membalas dengan menyampaikan komitmennya untuk menjaga stabilitas regional. Ia menuding Israel sebagai penghalang utama dalam setiap upaya diplomasi yang dilakukan Iran sejak awal masa jabatannya.

Israel dan Iran Saling Serang

Serangan Iran Israel bermula dari serangan udara Israel pada Jumat malam. Target utamanya adalah situs pertahanan udara, fasilitas nuklir, serta sejumlah tokoh militer Iran. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio buru-buru menyatakan bahwa Amerika tidak terlibat.

Namun Iran tak tinggal diam. Tak lama setelah itu, serangan balasan Iran menghantam wilayah Tel Aviv dan Yerusalem. Pemerintah Iran menyebut operasi militer akan terus berlanjut “selama diperlukan”.

Pada Sabtu siang, Israel menggempur kembali infrastruktur energi milik Iran. Eskalasi ini mengindikasikan perang terbuka kian tak terhindarkan. Gelombang serangan lanjutan dari Iran diperkirakan terjadi Sabtu malam waktu setempat.

Erdogan: Israel Ancaman Serius

Sementara itu, Presiden Erdogan juga menghubungi MBS pada hari yang sama. Dalam pembicaraan itu, Erdogan menyebut pemerintahan Netanyahu sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas kawasan.

“Agresi Israel terhadap Iran mempertegas ancaman ini,” kata Erdogan, dikutip dari pernyataan resmi Direktorat Komunikasi Turki.

Erdogan juga mengecam keras sikap pasif komunitas internasional terhadap kekerasan yang dilakukan Israel di Palestina. Ia menegaskan bahwa diamnya dunia telah membiarkan Israel bertindak semena-mena, termasuk dalam serangan terbarunya terhadap Iran.

Menurutnya, tindakan Israel kali ini sengaja dilakukan untuk menggagalkan proses negosiasi nuklir yang sedang berjalan antara Teheran dan Washington. ***