Narasi Proksi Iran, Cara Lama Bodohi Publik Amerika

Di tengah sorotan terhadap jaringan proksi Iran, simbol Khamenei kembali mencuat sebagai wajah dari strategi regional Teheran.
Mural Khamenei dan perempuan Iran di tengah isu proksi Iran.
Gambar menunjukkan perempuan Iran berjalan melewati mural besar Ayatollah Khamenei, digunakan dalam konteks narasi tentang proksi Iran dan geopolitik kawasan.

LENTERAMERAH – Retorika lama tentang “jutaan proksi Iran di Amerika Serikat” kembali bergaung di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel

Tanpa dasar data yang jelas, sejumlah akun dan tokoh sayap kanan di X menyebarkan alarm palsu yang mengingatkan pada gaya propaganda era pasca-9/11.

Salah satu yang paling nyaring adalah Laura Loomer, aktivis media sosial dan mantan kandidat Kongres yang dikenal sering memanipulasi isu keamanan nasional. 

Dalam postingan yang dibagikan ulang oleh akun @ItsJuliansRum, Loomer menulis: “There are millions of Iranian proxies on U.S. soil right now. We’re just waiting for them to act. You’ve been warned.”

Klaim tersebut langsung disanggah oleh berbagai pakar kebijakan luar negeri dan keamanan dalam negeri. Data Sensus AS 2020 mencatat hanya sekitar 400.000 warga AS berdarah Iran. 

Tidak satu pun studi peer-review yang menunjukkan keberadaan “jaringan proksi Iran” dalam jumlah besar di Amerika Serikat.


Menjual Ketakutan untuk Agenda Politik

Pengamat menyebut narasi seperti ini sebagai senjata psikologis, yang sengaja diulang dalam momen geopolitik sensitif agar publik Amerika merasa terancam dan mendukung kebijakan militer.

Akun @MediaDeceitWatch menyindir: “Kalau dulu Saddam punya WMD, sekarang Iran punya jutaan proksi. Narasi berubah, pola tetap sama: jual rasa takut, biar bisa perang.”

Retorika Loomer ini juga mengingatkan pada “Hari Jihad” versi 2023 yang disebarkannya—yang menurut laporan ADL 2024, terkait secara tidak langsung dengan penembakan fatal di Illinois. 

Tidak ada bukti bahwa ancaman jihad itu nyata, namun efek psikisnya terbukti menghantui warga sipil.


Studi RAND: Ancaman Proksi Dibesar-besarkan

Sebuah laporan dari RAND Corporation tahun 2023 membantah keras narasi tentang adanya jaringan proksi Iran yang siap beraksi di tanah Amerika. 

Laporan itu menyimpulkan bahwa meski Iran memiliki pengaruh melalui kelompok-kelompok seperti Hezbollah di luar negeri, tidak ada bukti kredibel tentang rencana serangan domestik berskala besar di AS.

Namun di platform X, fakta semacam itu sering kali tenggelam. Akun-akun seperti @NeoDefense_X dan @AmericaFirstIntel terus memproduksi konten alarmis yang menghubungkan komunitas diaspora Iran dengan spionase, sabotase, atau bahkan terorisme, tanpa bukti valid.

“It’s always the same playbook. Scare first, invade later,” tulis @IntelHypocrisy dalam tanggapannya. ***