LENTERAMERAH – Seorang bayi asal Iran menjadi korban kekerasan mengerikan di Bandara Internasional Sheremetyevo, Rusia. Seorang pria Yahudi asal Belarus secara tiba-tiba banting bayi berusia 18 bulan itu ke lantai terminal. Korban mengalami patah tulang tengkorak dan tulang belakang, serta masih dalam kondisi koma hingga kini.
Insiden terjadi pada 23 Juni 2025, jelang tengah malam. Bayi tersebut baru saja tiba bersama ibunya dari Iran melalui Afghanistan, sebagai bagian dari upaya melarikan diri dari perang. Ibu korban, Hajizada Sahar, yang sedang hamil, tak mampu berbuat banyak saat melihat anaknya dilempar ke lantai oleh pria asing tanpa alasan.
Pelaku diidentifikasi sebagai Vladimir Vitkov, turis asal Belarus yang baru tiba dari Siprus. Ia langsung ditangkap petugas bandara usai dikepung saksi mata. Tes darah menunjukkan Vitkov positif menggunakan ganja dan zat psikoaktif lainnya. Kepolisian Moskwa menjeratnya dengan pasal percobaan pembunuhan.
Rekaman CCTV memperlihatkan pelaku menghampiri anak itu tanpa provokasi, lalu mengangkat tubuhnya dan melemparkannya dengan keras ke lantai. Jeritan ibu korban menggema di terminal, membuat pengunjung panik dan langsung memanggil otoritas.
Tagar “pria Yahudi banting bayi Iran” langsung menjadi topik panas di media sosial. Narasi marah dan kecaman membanjiri platform X dan Telegram, terutama dari komunitas Iran dan Rusia. Beberapa tokoh menyebut tindakan ini sebagai bentuk kebencian terhadap pengungsi.
Kondisi anak dilaporkan masih kritis pada 26 Juni 2025. Pemerintah Rusia memberikan perlindungan penuh kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan medis.
Pengadilan Rusia mulai memproses penahanan resmi terhadap Vitkov, dan penyelidikan diperluas ke aspek psikologis dan ideologis. Pemerintah Belarus menyatakan tidak akan menghalangi proses hukum di Rusia. ***