IAEA Tak Bisa Dipercaya, Iran Kapok ikut NPT 

Parlemen Iran menyatakan IAEA tak bisa dipercaya dan resmi voting untuk hentikan kerja sama, buntut dugaan kebocoran data ke AS dan Israel.
Parlemen Iran bahas resolusi setelah menyimpulkan IAEA tak bisa dipercaya.
Anggota parlemen Iran bersidang dalam suasana tegang usai menyepakati bahwa IAEA tak bisa dipercaya. Voting digelar untuk menangguhkan kerja sama dengan badan nuklir PBB itu, menyusul dugaan kebocoran data yang dimanfaatkan dalam serangan militer ke Iran.

LENTERAMERAH – Iran menyabut IAEA tak bisa dipercaya. Bukan karena takut diawasi, tapi karena tahu: badan nuklir PBB itu sudah jadi saluran intelijen musuh. Setiap laporan IAEA kini dianggap lebih mirip panduan serangan daripada mekanisme pengawasan.

Parlemen Iran secara resmi menghentikan kerja sama dengan IAEA pada 26 Juni 2025, usai serangkaian serangan Israel dan AS menghantam tiga fasilitas nuklir utama—hanya hitungan hari setelah kunjungan terakhir IAEA ke lokasi yang sama. Hal yang membuat IAEA tak bisa dipercaya.

“Amerika telah menyabotase diplomasi,” ujar Juru Bicara Kemlu Iran, Esmaeil Baghaei, kepada Al Jazeera. Ia menyebut kerjasama hanya bisa dilanjutkan jika IAEA menjamin keselamatan ilmuwan dan data nuklir Iran. Tapi sampai hari ini, tak ada jaminan itu.

Ketimpangan makin terasa ketika melihat Israel: tak ikut perjanjian NPT, tak pernah diperiksa IAEA, tapi bebas punya ratusan hulu ledak nuklir. Saat Iran dihujani rudal, Israel dibiarkan duduk di Dewan Keamanan PBB.

“Ini munafik,” kata Wakil Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia. Ia mempertanyakan kenapa satu negara dibiarkan tak tunduk inspeksi, sementara negara lain dipreteli datanya hanya untuk dilumpuhkan.

Kepala IAEA Rafael Grossi bahkan mengaku kehilangan jejak 400 kilogram uranium Iran yang diperkaya hingga 60%. Aneh, karena hanya tiga hari setelah “jejak hilang” itu diumumkan, serangan udara Israel-AS menghancurkan Natanz dan Isfahan.

Lavrov tak berputar-putar: “Kalau saya Iran, saya hentikan semua kerja sama. Karena tidak ada jaminan informasi itu tak bocor ke Tel Aviv atau Pentagon.”

Iran sekarang berdiri di satu kesimpulan: kerja sama dengan IAEA hanya membuat negaranya telanjang di depan musuh. ***