Israel Larang Susu Bayi Masuk Gaza

Israel melarang masuknya susu bayi ke Gaza. Laporan dari UNICEF dan BBC menunjukkan krisis gizi bayi makin parah.
Kaleng susu formula merek Similac, Bebelac, dan NeoSure ditampilkan dengan tulisan: “Deliberate Starvation: Israel Blocks Baby Formula from Entering Gaza”.
Sejumlah produk susu bayi yang disebut diblokir oleh Israel untuk masuk ke Gaza. Krisis gizi bayi kian memburuk di tengah pembatasan bantuan.

LENTERAMERAH Jurnalis investigasi Abby Martin menuduh Israel melarang distribusi susu bayi ke Gaza. Dalam pernyataannya di akun X pada Sabtu (28/6), Martin menyebut kebijakan tersebut sebagai bentuk genosida terhadap warga sipil Palestina.

“Bayi kelaparan karena Israel melarang susu formula—bahkan bagi dokter. Ibu malnutrisi tak bisa menyusui. Ini kebijakan genosida,” tulis Martin.

Pernyataan tersebut memicu perhatian luas, terutama setelah laporan dari AP News, BBC, dan UNICEF menguatkan adanya krisis gizi berat di Gaza akibat pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan. Di Rumah Sakit Nasser, misalnya, sejumlah bayi dilaporkan dalam kondisi kritis akibat tidak tersedianya susu formula dan peralatan medis.

Pihak Israel membantah tuduhan pelarangan. Menurut juru bicara pemerintah, lebih dari 1.000 ton makanan bayi telah dikirim ke Gaza sejak Mei 2025. Namun otoritas kesehatan Gaza menyatakan jumlah itu tak sebanding dengan kebutuhan harian warga.

Sementara itu, UNICEF menyebut bahwa hambatan logistik dan administratif masih menjadi kendala utama pengiriman bantuan, termasuk susu bayi. Kondisi tersebut diperparah oleh lemahnya nutrisi pada ibu menyusui akibat blokade pangan.

Martin dikenal dengan sikap kritis terhadap kebijakan luar negeri Israel. Film dokumenternya, Gaza Fights for Freedom, menyoroti dampak agresi militer terhadap warga sipil. Pernyataannya kali ini memperkuat tekanan global terhadap Israel di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di Gaza.