Selain Blokade Susu Bayi, Israel Juga Israel Racuni Bayi Gaza dengan Opioid

Tablet mencurigakan ditemukan dalam tepung bantuan Gaza. Gaza tuding Israel racuni bayi dengan opioid. Israel sebut tuduhan ini sepenuhnya rekayasa.
Empat tablet mencurigakan yang ditemukan dalam tepung bantuan ke Gaza, di tengah tuduhan bahwa Israel racuni bayi Gaza.
Tablet putih mencurigakan ditemukan dalam tepung bantuan ke Gaza. Lembaga kemanusiaan di Gaza menuduh bantuan itu mengandung zat opioid yang membahayakan bayi.

LENTERAMERAH Lembaga bantuan di Gaza menuding suplai bantuan kemanusiaan dari Israel dan Amerika Serikat mengandung zat berbahaya jenis opioid untuk racuni bayi di Gaza. Tuduhan ini menyebutkan bahwa tepung terigu dalam bantuan tersebut menyebabkan gejala lemas pada bayi menyusui, serta gangguan kesuburan pada perempuan muda.

Dalam laporan yang dirilis Gaza Media Office, sejumlah sampel bantuan makanan dikaitkan dengan efek opioid seperti oxycodone, zat semi-sintetik yang dapat menekan sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan otot pada bayi jika masuk lewat ASI. Referensi dari MedlinePlus memperkuat kekhawatiran tersebut, dengan mencatat efek toksik opioid terhadap bayi dan balita.

Aktor Hollywood John Cusack ikut menggaungkan isu ini melalui akun X miliknya. Ia menyebut bantuan tersebut bukan sekadar kelalaian, tetapi sebagai bentuk kekerasan sistematis yang menyasar generasi Gaza. “Ini bisa jadi upaya diam-diam memusnahkan generasi baru Palestina,” tulis Cusack.

Di PBB, pejabat Rusia meminta investigasi atas dugaan tersebut, khususnya terhadap Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga distribusi bantuan yang disinyalir menjadi saluran utama. Namun, Israel menepis tuduhan itu dengan keras. Mereka menyebutnya sebagai fitnah politik yang dibuat untuk merusak citra Israel di mata internasional.

“Kami tidak pernah memasukkan zat berbahaya ke dalam bantuan. Ini cerita palsu,” kata juru bicara pemerintah Israel, dikutip Ynetnews.

Sementara investigasi independen belum dilakukan secara resmi, pihak Gaza mengaku telah mengirimkan sampel ke laboratorium luar negeri untuk pengujian lebih lanjut.

Di tengah kontroversi ini, krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Sebelumnya, jurnalis Abby Martin menyoroti pembatasan distribusi susu formula bayi ke Gaza. Ia menyebut bahwa bayi-bayi mengalami kelaparan karena Israel melarang masuknya susu formula bahkan untuk keperluan medis. Kondisi ini diperparah oleh malnutrisi pada ibu menyusui yang membuat mereka tidak bisa memproduksi ASI.

Meskipun Israel mengklaim telah mengirimkan lebih dari 1.000 ton makanan bayi sejak Mei 2025, data dari UNICEF dan laporan BBC menunjukkan bahwa bantuan tersebut jauh dari cukup, terutama di rumah sakit seperti Nasser yang melaporkan kondisi bayi kritis akibat gizi buruk dan tidak tersedianya susu formula. ***