LENTERAMERAH – Iran penting bagi China, bukan hanya karena hubungan bilateral atau persenjataan. Lebih dari itu, Iran merupakan simpul logistik dan energi yang krusial dalam arsitektur strategis China di Timur Tengah.
Ketika ketegangan Iran–Israel meningkat dan Amerika Serikat mulai bersiap intervensi, China telah lebih dulu menempatkan pion-pionnya di kawasan—tanpa suara, tanpa sorotan.
Kapal Intelijen China Masuk Teluk Persia
Dua kapal pengintai elektronik China, Tipe 855 dan Tipe 815A, telah terdeteksi di Teluk Persia. Kapal ini bukan kapal tempur biasa. Mereka dipenuhi kubah radar, sensor sinyal, dan perangkat pengacau elektromagnetik. Fungsi mereka bukan menyerang secara fisik, tetapi menciptakan “lubang hitam radar”—ruang di mana radar musuh lumpuh, komunikasi terganggu, dan navigasi tergelincir.
Kehadiran dua kapal ini jadi simbol keterlibatan militer non-konfrontatif China—tanpa menembakkan satu peluru pun.
Jalur Rel Langsung: Dari Pabrik China ke Garis Depan Iran
Iran penting bagi China karena posisinya dalam Jalur Sabuk (BRI). Jalur rel yang membentang dari Xinjiang hingga Teheran kini aktif penuh dan mampu mengirim pasokan dalam waktu hanya 15 hari. Jalur ini bukan sekadar proyek infrastruktur—ini adalah arteri energi dan logistik yang vital untuk ekonomi dan stabilitas strategis China.
Jika jalur ini terganggu oleh perang atau blokade Barat, Beijing akan kehilangan akses langsung ke energi Timur Tengah. Maka dukungan terhadap Iran adalah bentuk perlindungan atas kepentingan nasionalnya sendiri.
Pengiriman Teknologi Militer: Pesawat Y-20 hingga Radar AESA
Selain mengirim kapal, China juga telah mendaratkan pesawat kargo militer Y-20 di Iran. Kargo yang dibawa diyakini berupa sistem komunikasi, sensor, dan perangkat perang elektronik lainnya. Tak hanya itu, sekutu-sekutu regional Iran juga telah diperkuat oleh China:
- Pakistan menerima jet tempur J-10CE dengan radar AESA dan sistem peperangan elektronik.
- Mesir disebut mendapat suplai radar dan perangkat jaringan yang kompatibel dengan sistem China.
Semua simpul ini membentuk jaringan elektronik lintas negara yang bisa diaktifkan jika eskalasi militer terjadi. Iran tidak lagi sendirian menghadapi ancaman teknologi tinggi dari Israel atau AS.
Sejarah Peringatan China: Diabaikan, Tapi Menentukan
China punya tradisi memberi peringatan diam-diam yang sering diremehkan. Sebelum Perang Korea, Zhou Enlai memperingatkan AS agar tidak melintasi paralel ke-38. Ketika diabaikan, China mengirim pasukan dan membalik jalannya perang.
Hal serupa terjadi di Perang Vietnam, saat China mengirim ratusan ribu teknisi logistik mendukung Hanoi tanpa banyak diberitakan. Kini, peringatan itu datang bukan dalam bentuk retorika diplomatik, melainkan dalam bentuk dukungan sistem gangguan elektronik. ***