Aura Farming Indonesian, Viral TikTok Dari Pacu Jalur yang Guncang Dunia

Pose diam Piccolo di atas menara jadi simbol aura farming dalam budaya meme anime.
Karakter Piccolo berdiri bersedekap di ujung menara dengan jubah berkibar, latar langit dramatis.
Pose ikonik Piccolo dari Dragon Ball Z yang kerap dijadikan simbol “aura farming” oleh komunitas meme.

LENTERAMERAH – TikTok dan Instagram Reels kembali dihebohkan oleh sosok viral dari Indonesia: seorang bocah penari di ujung perahu yang dijuluki Aura Farming Indonesian Boat Racing Kid. Video-videonya tak hanya mencuri perhatian global, tapi juga dinobatkan sebagai emote of the summer oleh netizen.

Fenomena ini berawal dari festival Pacu Jalur, tradisi balap perahu tahunan dari Riau yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Salah satu daya tariknya adalah bocah laki-laki yang berdiri di haluan perahu dan menari mengikuti ritme untuk menyemangati para pendayung. Tak hanya sebagai pemandu irama, mereka juga menjadi sorotan utama karena gaya menarinya yang khas dan ekspresif.

Salah satu video paling populer berasal dari akun TikTok @lensa.rams, memperlihatkan seorang bocah berpakaian serba hitam dengan gerakan enerjik di ujung perahu. Meski video ini diunggah pada Januari 2025, ledakan viral terjadi pada Juni 2025 saat pengguna Reels seperti @sheluvgoodnightdaylight mulai mengedit video itu dengan berbagai lagu trendi.

Lagu yang paling melekat dalam tren ini adalah “Young Black & Rich” oleh Melly Mike. Lagu tersebut digunakan di berbagai versi edit, memunculkan jutaan views dan menjadikan sosok bocah penari ini simbol aura farming—istilah netizen untuk energi karismatik berlebih yang memikat perhatian publik.

Tren ini bahkan merambat ke challenge menari yang meniru gaya sang bocah. Di banyak unggahan, netizen menamai gerakan ini sebagai satu-satunya dance yang mereka kuasai, atau menyebutnya sebagai emote wajib musim panas.

Lebih dari sekadar hiburan, meme ini turut memperkenalkan kekayaan budaya lokal Indonesia ke mata dunia. Pacu Jalur kini tak hanya jadi warisan tradisi, tapi juga bagian dari percakapan global di era media sosial. ***