LENTERAMERAH – Pidato Prabowo saat menerima Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang di Istana Merdeka pada Minggu (25/5) menarik perhatian luas di ranah internasional. Pengamat menyebut ucapan Prabowo yang memuji konsistensi China dalam melawan imperialisme, kolonialisme, dan apartheid—bahkan sejak negara itu masih berkembang—sebagai langkah berani dan simbolik.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa China telah lama berdiri di sisi bangsa-bangsa yang tertindas. “Bukan hanya sekarang ketika ekonomi China telah menjadi kuat, tetapi bahkan ketika China masih berkembang,” kata Prabowo.
Seorang influencer geopolitik yang aktif di X, menyebut pidato Prabowo sebagai luar biasa dan penuh muatan sejarah. Bertrand menyampaikan lewat akunnya bahwa pidato ini terasa sangat mencolok karena Prabowo memiliki latar belakang sebagai mantan perwira militer lulusan AS.
“Tak ada kata yang cukup untuk menggambarkan betapa luar biasanya pernyataan Presiden Indonesia Prabowo tentang China ini,” tulis Bertrand. Ia menambahkan bahwa konteks sejarah Indonesia selama Perang Dingin membuat pidato ini terasa sebagai titik balik geopolitik.
Bertrand mengaitkan pidato tersebut dengan tragedi 1965–66 di Indonesia, ketika ratusan ribu orang terbunuh dalam operasi yang mendapat dukungan Barat. “Kini, Prabowo menyebut China sebagai penjaga moral dunia. Ini mencerminkan pergeseran besar dalam geopolitik Asia,” ujar Bertrand.
Di media sosial, banyak netizen juga memberikan respons serupa. “Prabowo menutup babak lama Indonesia. Ini adalah pidato yang mengubah cara kita melihat masa depan,” tulis seorang pengguna X. Netizen lain menulis, “Baru kali ini saya belajar sejarah Indonesia yang tak pernah diajarkan di sekolah.” Ini membuka mata saya.”
Komentar lain datang dari berbagai penjuru dunia. “Ini momen bersejarah. @babywhitemonkey menulis, “Pidatonya terasa seperti pergeseran poros global.”
@HaraldinChina menulis, “Berbeda dengan Marcos, pria ini dipilih langsung oleh rakyatnya. Indonesia adalah kekuatan yang sangat diremehkan.”
Sementara itu, @zhil_arf menyoroti sisi pribadi Prabowo dan menulis, “Ia terpesona dengan transformasi China di bawah Deng Xiaoping.”
Isi pidatonya mencerminkan pandangan pribadinya yang dalam terhadap sejarah modern Tiongkok.” ***