Bayangan AIPAC di Washington dalam Arah Politik Luar Negeri Amerika Serikat

Kuatnya bayangan AIPAC di Washington dalam membentuk kebijakan luar negeri AS memiliki struktur legal kompleks dan celah hukum yang dimanfaatkan untuk mendukung Israel tanpa banyak pertimbangan terhadap kepentingan nasional Amerika sendiri.
PM Netanyahu bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih. Bayangan AIPAC di Washington pengaruhi politik luar negeri AS. Operasi lobi pro-Israel picu kontroversi tentang arah dan independensi kebijakan Amerika.
Bayangan AIPAC di Washington pengaruhi politik luar negeri AS. Operasi lobi pro-Israel picu kontroversi tentang arah dan independensi kebijakan Amerika. (GPO/Avi Ohayon).

LENTERAMERAH – Kuatnya bayangan AIPAC di Washington tercermin dari rekaman bocor dari pertemuan internal organisasi ini yang mengguncang opini publik Amerika Serikat.

Isinya memperlihatkan kuatnya relasi antara pimpinan AIPAC dan sejumlah anggota Kongres. Meski bukan lembaga negara, pengaruh lembaga ini terbukti melampaui banyak aktor resmi dalam membentuk arah politik luar negeri AS.

Bayangan AIPAC di Washington, Celah Legal yang Ditempuh

AIPAC selama ini berdalih sebagai organisasi domestik yang didanai oleh warga negara AS. Dengan status itu, mereka tidak terdaftar di bawah Foreign Agents Registration Act (FARA)—sebuah undang-undang yang mewajibkan entitas yang mewakili kepentingan asing untuk mengungkap aktivitas dan sumber dananya. Celah inilah yang digunakan AIPAC untuk tetap beroperasi tanpa pengawasan tambahan, meski agendanya hampir sepenuhnya terfokus pada perlindungan kepentingan Israel.

Struktur Lobi yang Sistematis

Para pengamat menyebut ini sebagai bentuk operasi politik yang sah secara hukum, tapi kabur secara moral dan demokratis. AIPAC membangun struktur legal berlapis—mulai dari lembaga lobi resmi, hingga Super PAC—yang memungkinkan mereka memengaruhi kampanye, menyusun narasi, dan menekan legislator yang kritis terhadap Israel.

Bayangan AIPAC di Washington, tekanan terhadap Foreign Policy

Kebijakan luar negeri AS pun mencerminkan tekanan ini. Bantuan militer tak bersyarat ke Israel, veto resolusi PBB soal Palestina, hingga dukungan terhadap pembangunan permukiman ilegal, adalah contoh langkah yang sering diambil Washington sejalan dengan posisi AIPAC. Di saat yang sama, kebijakan ini memperlemah relasi strategis Amerika dengan negara-negara Arab dan merusak reputasi globalnya sebagai pihak netral.

Ruang Kritik yang Terkunci

Tak sedikit politisi di Kongres yang menghindari sikap kritis terhadap Israel karena khawatir kehilangan dukungan donor. Rekam jejak AIPAC dalam menjatuhkan kandidat yang menentang kebijakan pro-Israel bukan sekadar spekulasi. Beberapa nama dari kubu progresif terbukti menjadi target kampanye balik yang didanai jaringan AIPAC.

Narasi Keamanan sebagai Perisai

Narasi keamanan nasional kerap digunakan untuk membungkus pendekatan ini. AIPAC dan afiliasinya mendorong wacana bahwa mendukung Israel adalah bagian dari menjaga kepentingan Amerika. Namun, diskusi soal dampak jangka panjang terhadap posisi strategis AS dan integritas kebijakannya di kancah internasional jarang mendapat ruang yang setara. ***