LENTERAMERAH – China sukses lakukan operasi jarak jauh yang merupakan gebrakan di dunia teknologi kesehatan. Pada 2025, tim dokter di Beijing sukses melakukan operasi hati jarak jauh sejauh lebih dari 5.000 kilometer, tanpa harus hadir di ruang operasi.
Tim dokter mengoperasikan robot bedah Toumai® melalui sambungan satelit Apstar-6D. Mereka mengendalikan prosedur dari pusat medis militer di Beijing ke lokasi terpencil seperti Tibet dan Hainan.
Meski jaraknya ribuan kilometer, tim medis tetap bisa mengontrol robot bedah dengan akurasi super tinggi, hanya 0,32 mm. Latensinya pun relatif stabil di angka 632 milidetik—cukup cepat untuk menjalankan prosedur kompleks.
Teknologi ini membawa angin segar bagi dunia medis. Selama ini, operasi jarak jauh masih mengandalkan jaringan 5G atau kabel fiber optik, yang terbatas pada wilayah dengan infrastruktur lengkap. Tapi dengan dukungan satelit, layanan medis kini bisa menjangkau daerah tanpa sinyal darat, seperti pegunungan atau pulau-pulau terpencil.
MicroPort MedBot, perusahaan lokal China, merancang sistem Toumai® dengan empat lengan robotik, AI untuk memprediksi gerakan, dan kamera ultra-presisi. MicroPort MedBot juga merancang dan memproduksi versi massal Toumai® dengan harga yang mengungguli robot bedah Barat seperti da Vinci.
Langkah ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal aksesibilitas. Dengan kemampuan seperti ini, dokter ahli bisa “hadir” di mana saja—dari pelosok desa hingga zona konflik. Dan itu artinya, jutaan orang yang dulu sulit menjangkau perawatan medis spesialis, kini punya harapan baru.
China sendiri berencana terus mengembangkan teknologi ini dalam Rencana Lima Tahun mereka, termasuk satelit generasi baru dengan latensi lebih rendah. Dunia medis pun kini menatap ke langit—karena dari sana, solusi masa depan bisa datang. ***