AIPAC dan Foreign Policy AS Dinilai Semakin Tak Seimbang

Pengaruh AIPAC dan foreign policy AS dinilai tidak seimbang. Lobi pro-Israel ini mendorong kebijakan luar negeri yang tidak selalu sejalan dengan kepentingan nasional Amerika. Dukungan politik terhadap Israel kerap berlangsung tanpa syarat di tengah kritik global.
Pengaruh AIPAC dan foreign policy AS dinilai tak seimbang. Dukungan tanpa syarat ke Israel picu pertanyaan soal arah dan kepentingan nasional Amerika.
Pengaruh AIPAC dan foreign policy AS dinilai tak seimbang. Dukungan tanpa syarat ke Israel picu pertanyaan soal arah dan kepentingan nasional Amerika.

LENTERAMERAH – Peran AIPAC dan foreign policy AS yang dibentuknya kembali menjadi sorotan setelah beredarnya rekaman dari pertemuan internal organisasi tersebut. Meski bukan entitas negara, AIPAC memiliki pengaruh besar terhadap arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat, khususnya yang berkaitan dengan Israel.

AIPAC aktif melobi anggota Kongres untuk mendukung kebijakan yang menguntungkan Israel. Beberapa di antaranya termasuk bantuan militer tahunan sebesar $3,8 miliar, dukungan terhadap pembangunan permukiman di wilayah pendudukan, dan sikap menentang resolusi PBB terkait Palestina. Dukungan politik ini seringkali berjalan tanpa syarat, bahkan ketika kebijakan Israel mendapat kritik luas dari komunitas internasional.

Banyak pengamat menilai bahwa arah foreign policy AS tidak selalu mencerminkan kepentingan nasional Amerika. Fokus berlebihan terhadap perlindungan Israel dianggap mengorbankan hubungan strategis dengan negara-negara lain di kawasan, terutama di Timur Tengah. Beberapa sekutu AS di Eropa juga menunjukkan ketidaksepahaman atas posisi Washington dalam konflik Israel–Palestina.

Di dalam negeri, AIPAC juga dikenal menggunakan kekuatan finansialnya untuk memengaruhi peta politik. Kandidat legislatif yang kritis terhadap Israel sering kali kehilangan dukungan donor besar atau menjadi sasaran kampanye negatif. Pola ini menciptakan insentif politik agar para pejabat publik tidak menyimpang dari garis kebijakan AIPAC.

Selain bergerak melalui jalur lobi formal, AIPAC membangun pengaruh lewat jaringan think tank, media, dan advokasi akar rumput. Mereka mendorong narasi bahwa Israel adalah mitra tak tergantikan bagi AS, terutama dalam isu keamanan dan kontraterorisme. Narasi ini jarang diimbangi dengan pembahasan kritis mengenai biaya diplomatik dan reputasi global yang harus ditanggung oleh AS.

Ketika organisasi advokasi seperti AIPAC memiliki kekuatan untuk menentukan arah diplomasi dan aliansi luar negeri, banyak pihak mulai mempertanyakan batas antara advokasi warga sipil dan pengaruh yang berlebihan atas kebijakan negara. Hubungan antara AIPAC dan foreign policy AS menjadi contoh paling nyata bagaimana kekuatan lobi bisa membentuk wajah geopolitik suatu negara. ***